Mendekati pelaksanaan Wisuda yang akan digelar pada 11 – 12 September 2019, Fakultas Pertanian kembali melaksanakan pembekalan wisuda. Pembekalan wisuda dilaksanakan pada Senin, 9 September 2019 di Gedung Ibrahim (E7) Lantai V. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana pelepasan mahasiswa dari Fakultas Pertanian dan membekali bagaimana hal yang biasa dilakukan oleh lulusan baru. Pada periode ini Fakultas Pertanian berhasil meluluskan sebanyak 128 mahasiswa. Menurut Wakil Dekan II FP Dr. Sriyadi, S.P., M.P. menyatakan jumlah ini menjadi jumlah terbanyak sepanjang sejarah periode wisuda yang telah diikuti oleh Fakultas Pertanian.

Pada acara pembekalan kali ini dibagi menjadi 3 sesi yaitu pelepasan, sharing bersama alumni dan psikotest. Pada sesi pelepasan Sriyadi menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa karena telah mempercayakan kepada Fakultas Pertanian UMY dalam mengenyam pendidikan S1 dan menyampaikan beberapa pesan.

“Sebagai alumni UMY tolong jangan lupakan tentang unggul dan islami, kita sebagai alumni UMY harus memiliki kelebihan dari alumni universitas lain, karena banyak orang yang hebat dan pintar tapi bedanya satu yaitu keimanan kita terhadap Allah SWT” tutur Sriyadi.

Setelah selesai sesi pelepasan kemudian calon wisudawan sharing bersama dua alumni FP yaitu Adhi Sudibyo, S.P. (Agroteknologi) dan Bagus Aditya, S.P., MBA., Aff., WM. (Agribisnis). Pada sharing kali ini masing-masing menyampaikan tentang beberapa hal tentang kemandirian dan bagaimana menjadi seorang yang efektif, serta bagaimana bersaing di dunia kerja.

Bagimana menjadi seorang yang dapat bersaing dalam dunia kerja disampaikan oleh kedua alumni. Jujur dan menjadi diri sendiri rupanya menjadi faktor penting dalam dunia kerja. Persaingan dunia kerja semakin kesini bukan hanya terbatas pada nilai atau IPK yang tinggi namun juga harus memiliki personalitas dan softskill yang baik. Pengalaman dalam organisasi juga tidak luput menjadi poin penting dalam dunia kerja. Hal yang bias dilakukan oleh seseorang yang awal memasuki dunia kerja yaitu bagaimana cara menjual diri kita tanpa harus menjadi orang lain dan yakin pasti akan mendapatkan yang terbaik.

“Jangan pernah mengibaratkan diri kita sebagai botol yang telah terisi penuh, sehingga nantinya akan sulit ketika menerima sesuatu dan selalu berbakti kepada orang tua serta jangan lupa untuk melibatkan Allah dalam setiap urusan kita sehingga semuanya bias dimudahkan” tutur Bagus dan Adhi.