Kajian Hakikat Penciptaan Manusia di Muka Bumi

August 19, 2019, oleh: superadmin
[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Image_Widget”][/siteorigin_widget]

Kajian rutin Fakultas Pertanian dilaksanakan Jumat, 16 Agustus 2019 dan bertempat di Ruang Sidang FP membahas tentang penciptaan manusia di muka bumi. Kajian yang diisi oleh Sekretaris Badan Pengurus Harian UMY Drs. Sahari ini berlangsung kurang lebih satu jam. Dalam kajian yang sampaikan beliau menyampaikan bahwa manusia diciptakan di muka bumi ini sejatinya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT serta memiliki guna dan fungsinya.

Allah befirman dalam Q.S Az-Zariyat ayat 56 dan Q.S Al-Mu’minun ayat 115, yang berbunyi:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S. Az-Zariyat:56)

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

Artinya: “Maka apakah kalian mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara bermain-main, dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.S. Al-Mu’minun:115)

Drs.Sahari menyatakan bahwa berdasarkan firman tersebut maka manusia harus bisa memaknai hidup, bahwa manusia diciptakan selain untuk beribadah kepada Allah SWT juga manusia memiliki tugas sebagai khalifatullah fil ard yaitu manusia mewakili Allah di dunia atau dimuka bumi untuk memakmurkan dunia. Manusia dapat memakmurkan dunia setidaknya melalui 4 hal yaitu dengan memakmurkan diri sendiri, merasa dirinya sebagai bagian dari masyaraka, merasa dirinya merupakan bagian dari alam, dan melakukan penghambaan kepada Allah SWT.