Pertanian Berkelanjutan Sebagai Wujud Ketahanan Pangan

March 29, 2022, oleh: superadmin

(Jumat, 25 April 2022) berlangsung acara seminar nasional yang diadakan oleh Fakultas Pertanian Uniersitas Muhammadiyah Yogyakarta, sebagai tuan rumah dari Forum Pimpinan Pertanian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FPIP-PTM). Pertemuan itu diadiri oleh 40 Dekan Fakultas Pertanian Perguruan Tinggi Muhamamdiyah se-Indonesia. Acara diadakan di Gedung AR. Fachrudin A Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan mengangkat tema “Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Pertanian yang Berkelanjutan”.

(Foto : Sambutan dari Ibu Ir. Indira Prabasari, M.P., Ph.D)

Sebelum berlangsungnya acara dilakukan sambutan dari tuan rumah yang disambut oleh Ibu Ir. Indira Prabasari, M.P., Ph.D., beliau memaparkan bahwa perlunya sinergisitas yang berkelanjutkan untuk mewujudkan pertanian yang jauh lebih maju lagi.

(Foto : Pelantikan Pengurus FPIPI-PTM oleh Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Si, Ph.D.)

(Foto : Sambutan Oleh Ketua FPIP-PTM Bapak Budy Wiryono, S.P., M.Si)

(Foto : Sambutan Oleh Bapak Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Si, Ph.D.i)

Pelantikan juga dilakukan oleh bapak Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Si, Ph.D. selaku kepada pengurus baru FPIP-PTM 2022, setelah itu dilanjut dengan sambutan oleh ketua FPIP-PTM yang baru Bapak Budy Wiryono, S.P., M.Si dan sekaligus membuka acara semianar nasional.

(Foto : Penyerahan Book Chapter oleh Bapak Zuhud Rozaki, S.P., M.App. Sc. Ph.D. kepada Bapak Budy Wiryono, S.P., M.Si)

Tidak hanya itu terdapat acara launching book chapter yang diberikan oleh Bapak Zuhud Rozaki, S.P., M.App. Sc. Ph.D. kepada Bapak Budy Wiryono, S.P., M.Si yang berisi tentang “Best Practice Amalan Usaha Muhammadiyah Bidang Pertanian dalam Mewujudkan Sawasembada Pertanian Berkelanjutan”.

(Foto : Penyampaian Materi dari Bapak Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM)

Seminar nasional diisi oleh Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM selaku pemateri pertama dengan mengangkat isu-isu terkait Zero Hunger Life On land. Beliau juga menyinggung terkait aspek dalam dimensi ketahanan pangan seperti ketersediaan pangan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan, namun yang paling terpenting dalam ketahanan suatu negara ditinjau dari mana ketersediaan itu terpenuhi, Maka perlu adanya peninjauan dari segi Eviromental (lingkungan), Social (sosial), dan Economic (Ekonomi), tuturnya.

(Foto : Penyampaian Materi Secara Online oleh Ibu Dr. Ida Widi Arsanti, S.P., M.P.)

Tidak kalah menariknya pembicara kedua diisi oleh perwakilan dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang diisi oleh Ibu Dr. Ida Widi Arsanti, S.P., M.P secara metode blended. dengan menjelaskan terkait wujud ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan, seperti bagaimana penerapan pangan nasional dalam UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, terjaganya ketahanan pangan nasional, meningkatkan nilai dan daya saing ekspor, dan isu pembangunan pangan dan pertanian yang meliputi pertanian, ekonomi, transportasi, dan logistik.  Upaya peningkatan kapasitas produksi pertanian terus diupayakan pemerintah yang terangkum dalam program kerja Kementrian Pertanian Tahun 2022 meliputi menjaga keberlanjutan produksi komoditas prioritas, pengembangan divertifikasi pangan, penguatan rantai pasok pangan, pengembangan smart farming & digitalisasi pertanian, serta peningkatan daya saing & ekspor. Beliau juga menjelaskan bahwa selama pandemi terjadi kenaikan nilai ekspor yang cukup signifikan dari 63 menjadi 113 negara. Ketahanan pangan dan gizi di Indonesia sejauh ini optimal, ketersediaan dan konsumsi pangan berada diatas rata-rata ideal. Namun sejauh ini perlu adanya upaya dan tantangan yang harus terus diselesaikan seperti saran prasarana, teknologi pertanian, dan lain sebagainya, pungkasnya.

(Foto : Penyampaian Materi Secara Online oleh Bapak Ir. Budi, MRurSC., Ph.D bertema Integrated Farming)

Dilanjut pemberian materi ketiga oleh Bapak Ir. Budi, MRurSC., Ph.D bertema Integrated Farming yang diaplikasikan membuat wisata pertanian meliputi peternakan, perikanan, dan pertanian, dengan tetap memperhatikan Zero Waise yang merupakan proses daur ulang, dimana limbah dari pertanian ini dijadikan sebagai pakan ternak, dan kotoran dari perternakan dimanfaatkan sebagai pupuk, atau bisa disebut sebagi proses daya hidup yang mana proses itu bisa digunakan kembali. Contohnya berupa jerami yang menjadi pakan ternak yang hasilnya berupa kotoran ternak dijadikan pupuk kompos yang hasilnya baik untuk produk pertanian. Siklus tersebut sangat menguntungkan dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya, serta memiliki hasil yang jauh lebih baik untuk produk pertanian dan dapat dijual, tuturnya. Terdapat kegiatan dalam budidaya perikanan seperti lele, nila, dan sedang proses untuk budidaya ikan hias, tidak hanya itu hasil dari intergrated farming tersebut juga berupa pembuatan olahan berupa Rice Bowl yang diolah dari bahan-bahan hasil ternak, pertanian, dan perikanan.

Pada sesi terakhir acara dilanjut dengan musyawarah nasional FPIP-PTM berupa penetapan tata tertib pertemuan nasional FPIP-PTM atau rapat koordinasi nasional. Tidak hanya itu, dilakukan juga koordiansi terkait program kerja yang akan dilakukan selama periode berjalan.

-Acp